bismillah.. 
“ Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah:”Wahai Rabbku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”. (Al-Isra : 23-24)
aku lupa peribahasa tentang kasih ibu sepanjang jaman.. kasih anak sepanjang apa yaaa...hhmm lupa ding lanjutannya.
  kemaren sehabis kulia gerontik ( keperawatan khusus lansia) nyampe  dikontrakan aku ampe kepikiran terus tentang keperawatan lansia... mbah  ku sayang mbahku malangg...hiks2..
temen-temannn...begini teorinya..
fitrahnya lansia mengalami penurunan fungsi tubuh, baik penurunan fungsi pendengaran (biasa aja kalo mbah banyak yang lemot), ada penurunan penglihatan, ataupun penurunan daya ingat (jadi inget iklan kecap..nek..ini rina nek, cucu nenek..hehee)..sebut aja mbah-mbah ya.. biar lebih familiar. nah dari hasil pengkajian dilapangan terutama di PSTW (nama kerennya dari panti jompo)  ada banyk mbah-mbah disana merasa tidak berguna lagi, tidak  diperhatikan, dibuang oleh keluarga, dan parahnya ada yang berpikiran  tinggal menunggu maut. hhmm.. walaupun sebenarnya tinggal dipanti  terkadang juga pilihan dari mereka, itu alasannya sih kata mereka gak  mau ngerepotin anak-anaknya, atau alasan emang dah gak punya keluarga.
  kekurangan-kekurangan yang memang sebenarnya fitrahnya mereka seperti  itu malah bisa menjadikan mereka minder dan akhirnya depresi...  keterbatasan dari mbah-mbah sebenarnya bisa kita turunkan, yah  setidaknya biar gak ketergantungan total, jiwa yang ketergantungan akan  merasa mereka tidak ada gunanya, sedangkan lansia yang potensial lebih  akan menghargai hidupnya dan menikmati hidupnya dengan bahagia bersama  keluarga..
caranyaa.....
  1. misalnya agar mbah nantinya gak ngerasa ngerepotin kita terus so  mule dari sekarang jangan cegah mbah teman-teman untuk melakukan  pekerjaan-pekerjaan dirumah, bukan bermaksud memberlakukan mereka  seperti pembantu lo, tapi hal ini baik untuk kesehatan mereka, mereka  terbiasa melakukan kegiatan sehari-hari, jika butuh bantuan pun nantinya  tidak secara total. kebanyakan dilapangan itu mbahnya dimanja banget.  awalnya sih yah okelah dimanja tapi jika nanti umurnya semakin lanjut  keterbatasan akan semakin menumpuk dan mbah jadinya gak bisa ngapa2  in..kalo sayang mbahnya yah mbahnya jangan dilarang ini itu.. jangan  nyuci tar takut pecah, jangan jalan-jalan tar takut nyasar,  hadeehhhh....hehee^^
2.  mbah itu orang tua yang merawat orang tua kita dulu (jika sebagai cucu)  .. atau orang tua kita jika mereka sudah lanjut usia..
(teman-teman rumi mo nanya nihh... biasanya mbah-mbah itu bauk gakkkkkkkkk??? hayoo sapa yang bilang bau cung..ngacung ^^..)
  padahal seorang lansia itu gak bau lo, yang bau tu kita-kita yang masih  usia remaja ni, kalo dah jadi lansia mah kelenjar keringat sudah menurun  jadi mereka gak bau. tapi kerna pemakaian obat-obatan seperti balsem,  minyak angin lah yang membuat mereka baunya khas. nah untuk mencegahnya  teman-teman bisa mijitin mbah kalo lagi capek, mbah nya disayang gitu..  kadang sebenarnya penggunaan minyak angin itu sekedar relaksasi yang  dipakai mereka ketika merasa sedih, sendiri, nah sebagai anak atau cucu  yang baik tak usah gunain yang semacam itu yee. kasih sayang dari  kelurga lah yang sebenarnya dibutuhkan mereka. 
diingetin mandi juga ya mbahnya..... heheee...eh iya dan biasanya pkaian mbah itu gak diganti, alasan mereka "baru dipakai sekali cung, belom kotor",  yah namanya kuman itu berkembang biak buk.. dipakai sekali tetuep aja  dah dipakai. biasakan pkaian mreka lebih bersih.. hayukk yang sayang  mbah.. yang sayang mbahhh..
Abdullah bin Amru bin Ash meriwayatkan bahwa ada seorang lelaki meminta ijin berjihad kepada Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam. Beliau bertanya, “Apakah kedua orang tuamu masih hidup?” Lelaki itu menjawab, “Masih.” Beliau bersabda, “Kalau begitu, berjihadlah dengan berbuat baik terhadap keduanya.” (Riwayat Al-Bukhari dan Muslim)
3. libatkan meraka dalam segala urusan yang menyangkut kebersamaan keluarga...
  teman.. gak salahnya kita cerita apapun ke orang tua tau pun mbah kita  sendiri (ini melatih fungsi pendengaran lansia), kerna dengan cara itu  juga mereka akan merasa lebih dihargai dan dianggap keberadaannya.  walaupun respon mereka sering gak nyambung dan pemikiran mereka kolot  yah gak apa-apa kalii.. semua itu kan cuma saran dari mereka keputusan  mutlaknya nanti kan ditangan kita. dan kalo ada acara keluarga atau  masalah keluarga ajak lah mbah nya yaa... jangan beranggapan kalau  mereka nantinya akan merepotkan.. (ingat dulu waktu kecil kita lo yang  ngerepotin banget. )..hmm... dan jika ada masalah keluarga biarkan mbah  juga turut memberi pendapat..
apalagi  yaaaa... hhmm... kayaknya selanjutnya ya muter-muter disana aja..  intinya.. sayang bukan berarti tidak membiarkan mereka bekerja soale  dengan bekerja dapat melatih fisik mereka, curhatan kita dan komunikasi  yang terus menerus juga melatih fungsi pendengaran dan daya ingat,  semakin sayang kita dengan mereka, mereka akan lebih merasa hidup  bahagia, bukan malah menanti kematian kerna mrasa mreka tak berarti  lagi... 
.... mbah... I love u full dahh hehee... 
“Allah telah menetapkan agar kalian tidak beribadah melainkan kepada-Nya; dan hendaklah kalian berbakti kepada kedua orang tua.” (Al-Israa : 23)
RUMI
"aku kangen nenek yang dulu berpulang sehari sebelum hari raya idul fitri.. 
nek rumi sayang nenek.."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar