Kamis, 21 Februari 2013

kisah bernama takdir



waduhh...maluuu..tak enak hati rasanya kerna lama sekali tidak silaturahmi balik ke teman2 yang sebelumnya sempat maen ke rumah pinky saya ini. Rumi seperti menghilang deh, padahal di awal ng'blog dlu sangat ingin bisa setiap hari menyempatkan waktu untuk berbagi pengalaman, atau pun manfaat lain nya. 
saya cerita dulu yaa..smoga alasan ini bisa dimengerti.

Awal bulan Februari saya pindah ke daerah temanggung untuk melanjutkan praktek profesi, semacam praktek lapangan tindak lanjut dari Srata 1 di  Program Studi Ilmu Keperawatan. Sebelum nya saya masih praktek di jogja untuk lebih mendalami permasalahan kesehatan di tengah masyarakat dan keluarga, sekarang beralih amanah untuk belajar di bidang gawat darurat. belajar praktek semua tindakan yang darurat, gawat atau gawat darurat, dan semacam nya. dari kasus kecelakaan, persalinan gawat bermasalah, masalah jantung, paru, demam tinggi, AMI, keracunan makanan, sampai digigit ular. pokok e menu lengkap jenis kesakitan ada di IGD. #pulang-pulang praktek saya biasanya keletihan, berusaha memanagement waktu istirahat, praktek, dan mengerjakan tugas2, alhasil saya jarang buka blog dah. 

di masa perkuliahan saya jarang terjun ke rumah sakit, ini menjadi salah satu kelemahan saya dalam beradaptasi cepat terhadap berbagai tindakan super gesit di IGD. Saya juga harus menyesuaikan diri untuk tidak tidur semalaman kerna jaga malam, atau pulang larut malam sepulang dari jaga siang, belum lagi seabrek tugas yang wajib diselesaikan, analisis kasus yang unik-unik. hhmm...begitulah..saya jadi lupa deh, kalau saya punya rumah pinky yang juga harus diberi perhatian.

oke..saya sudahi deh ngeles-nya..#prolognya panjang amat yak

Saya beri judul catatan ini kisah bernama takdir. selama praktek di IGD saya mendapati beragam pangalaman dan hikmah yang berbeda di setiap hari. saya mulai belajar bahwa memang tidak ada yang bisa menggenggam waktu yang akan datang, apakah ia masih diberi kesempatan hidup, atau saldo hidupnya di ujung tanduk. Saya pernah membantu menangani pasien dengan penyakit jantung, yang dari cerita sebelum nya pasien awalnya masih sehat-sehat saja, masih tertawa bebas, tapi tiba-tiba serangan jantung membuat dadanya sesak dan sakit, hingga terserang stroke. Tim medis pun kocar-kacir berusaha maksimal untuk menjadi perantara kesembuhan. Ada pula korban-korban kecelakaan yang patah kaki tanganya, robek sana sini, darah dimana-mana, Awalnya mereka masih berjalan bebas dengan kondisi sehat, tapi akibat kecelakaan kaki patah, patah tangan dan mereka kehilangan harapan untuk normal seperti sedia kala. 

tidak ada yang tau kisah yang bernama takdir, beberapa waktu lalu saya juga membantu persalinan pada ibu yang bayinya sudah meninggal di kandungan, padahal hari masa persalinan di depan mata. tiba-tiba saja harapan mempunyai buah hati sirna, padahal sudah sangat berhati-hati dan telanjur cinta dengan buah hati yang di dalam perut. takdir berkata lain, ada yang di matikan sebelum ia lahir, atau sampai sangat lanjut usia tapi masih diberi umur panjang. 

Kisah bernama takdir, hidup seperti pada detik ini saja, memakasimalkan saat ini untuk mewujudkan impian yang di impikan di masa yang akan datang. mempersiapkan bekal di kampung keabadiaan, dan memperjuangkan keberkahan hidup di dunia tempat persinggahan.

"...Saya tidak tau apakah semua apa-apa yang saya impinkan akan terwujud atau tidak, tapi saya akan berusaha semaksimal apa-pun yang dapat saya usahakan saat ini"..




eitsss...saya juga dibuat cemburu pada pasangan suami istri yang saling setia menyemangati satu sama lain, haru nya lebih dari nonton film-film melamkolis dah. benar-benar real, dan tanpa manipulasi. inilah kisah bernama takdir, tak ada yang tau rahasia langit.

14 komentar:

  1. Subhanallah, bermakna sekali tulisan ukhti..

    Kalo lagi sibuk sih gpp kok ditinggal blognya, misalnya toh banyak sekali ummahat yg meninggalkan blognya setelah menikah.. ^^

    Tentang takdir memang benar kata ukhti, kalo tak ada yg tau apa yg akan terjadi, manusia hanya bisa ikhtiar dan berserah diri..

    Makasih sharenya sangat bangus...

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih kunjungannya..:).
      jangan sampe ditinggalin deh ni blog nya, bwat berbagi walaupun jarang.hehee

      sami2. smga bermanfaat

      Hapus
  2. hai sahabat rumi.. senang ada lagi postingan baru di sini :)
    sedang memaknai takdir ya...
    katanya ada 3 takdir yang benar-benar rahasiaNya: jodoh, rezeki dan kematian. mentafakuri ke 3 takdir ini sungguh luar biasa... dan sebagai hambaNya kita hanya dapat berikhtiar, agar mendapatkan rizki yang halal, jodoh yang sholeh/sholehah dan meninggal dalam keadaan husnul khotimah aamiin..

    BalasHapus
    Balasan
    1. aamiin.. ^^
      terimkasih ukhti...
      iyaa..kita hanya bisa berusaha ikhtiar semaksimal mungkin apapun yang bisa diupayakan saat ini.

      Hapus
  3. haqul yakin aja sama qada dan qadar Allah sist :)

    Mampir kesini ya, salam kenal Peta Indonesia Karya Anak Negeri

    BalasHapus
  4. Suka sama istilah saldo di ujung tanduk :)
    Kalo jadi perawat dan menjalankan tugas dengan baik, beruntung sekali ya Rumi, begitu banyak pelajaran hidup yg bisa dipetik ...

    BalasHapus
    Balasan
    1. sangat banyak mb'..apalagi kerna bertemu saudara2 yang sakit setiap hari.
      dengan jenis sakit yang beda2..
      smoga bisa jadi perawat yang baik..aamiin

      Hapus
  5. semua hal indah, termasuk mimpi & cinta ada dan berkembang, karena kerja cerdas + kerja keras, jadi semangat atau tidak sekali :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. iyap..benar sekali...harus semangat terus dah ^^

      Hapus
  6. takdir rahasia ilahi hanya allah yang tahu. bersiap siaplah menghadapinya

    BalasHapus