Minggu, 09 September 2012

aku bukan zahrana

hampir jam 10 malam, akhirnya aku menamatkan bacaan novel best seller "cinta suci zahrana" karangan Habiburrahman El Shirazy yang baru ku beli tiga hari yang lalu. sebelumnya aku penasaran kerna teman ku ardi pernah menulis sinopsis novel tersebut, terlebih lagi ia pun mengingatkanku jangan sampai seperti zahrana kerna mengejar karir akhirnya telat menikah.."kata-kata itu lah yang membuatku merasa akan ada banyak hal yang akan ku pelajari nantinya setelah membaca. 

hhmm..tidak..."aku tidak ingin seperti zahrana, tapi bayang-bayang telat menikah seakan terus mengikuti langkahku. Jika ayah zahrana sudah tak peduli lagi dengan karir anaknya asalkan anaknya menikah, aku adalah kebalikan nya..Aku sangat ingin menikah di usia mudaku, akan tetapi tuntutan orang tua untuk berkarir sangat membuatku tersudut. kata ayah nanti kalau sudah bekerja akan banyak yang datang melamarku,..miriss..pendapatku dibantah pula dengan berbagai alasan atas nama kebahagiaan.

Tahun lalu seorang ikhwan datang melamar , dan  tanpa bertanya terlebih dahulu padaku lamaran ikhwan itu ditolak oleh ayah, dengan alasan aku harus melanjutkan pendidikan. hhmm...padahal keinginan terbesarku adalah menggenapkan separuh dienku agar lebih terjaga. keinginan tersebut terkubur cantik dan hanya dapat ku sampaikan di tiap sujud dan doa. 

aku benar-benar tak ingin seperti zahrana,..sekarang aku telah menyelesaikan pendidikan S1, dan usia ku telah masuk 23 tahun. Seperti rancangan keluarga aku lagi-lagi dituntut untuk melanjutkan pendidikan S2 dan setelah itu aku harus bekerja dan membantu perekonomian keluarga. ku hitung-hitung mungkin di umur 27 tahun aku akan diizinkan memulai biduk rumah tangga. ahh...aku tak ingin telat menikah, sedang sejak sekarang saja bergilir undangan pernikahan dari teman-teman mampir buatku cemburu.

doaku terus menghujan agar rezekiku mengenai jodoh dilancarkan, aku percaya seberat apapun rencana keluarga jika sudah ketetapan ALLAH bahwa jodohku telah siap, maka terjadilah apa-apa yang tak mungkin. 

aku mengambil map hijau berisi formulir persiapan kelanjutan S2 ku  di meja belajar, ini bukan berarti aku membuang harapan ku untuk menikah..tapi tak salah jika aku tetap melanjutkan pendidikanku sambil menanti dan berusaha agar dapat segera menikah secepatnya.

ALLAH tau akan kerinduanku menyempurnakan ibadah kerna-NYA..

selang waktu aku mengisi formulir tiba-tiba pesan singkat membuyarkan konsentrasiku. pesan singkat dari ardi ;
"aku akan menikah bulan depan mi, kamu tolong bantu keluarga ya.."

aku diam..kabar itu buat dada ku sesak rasanya..

tuhan...aku tak ingin seperti zahrana...aku ingin menikah :'(



Tidak ada komentar:

Posting Komentar