belahan jiwa yang lain

malam ini aku diminta menemani kak okta, sebenarnya acara akad nikah besok akan segera berlangsung, tapi keramaian dirumah membuat aku dan kakak tidak kunjung tidur. Kak okta terlihat sangat senang, aku hanya memperhatikan antusiasnya bercerita tentang suaminya. perkenalan yang begitu singkat mampu meyakinkan kedua nya untuk menempuh hidup baru..

"kok kamu perhatiin aku kayak gitu banget sih mi??huu....kak okta sadar tingkahnya lebih ku perhatikan ketimbang ceritanya.
aku gak nyangka kak, eh bukannya kemaren mas hamzah yang jadi tunanganmu kok malah jadinya sama kak peter.. bener-bener gak nyangka deh"...kak okta membalas keherananku dengan tertawa puas.

.."rumii...kamu ajak tidur kakakmu, jangan diladenin obrolannya...cepetan tidur..." ibu mengetuk pintu kamar kami pelan-pelan. kak okta tertawanya begitu lepas ibu akhirnya menyadari kami berdua belum juga tidur.

bukan jodohnya kok mi, padahal restu bapak sudah ku perjuangkan untuk mas hamzah, dia yang belum selesai kulianya, dia yang belum punya pekerjaan, .. lamarannya diterima di keluarga, tapi sayang dia tidak bisa menjaga dengan baik. alhamdulillah dong ada kak peter, baik insyaALLAH.. kak okta mengakhiri dengan senyum...

"iya betul belum berjodoh...padahal mas hamzah sudah pengorbanan datang ngelamar ke bengkulu ya kak.. sudah lama pula sama dia.. makanya aku gak mau kyak kak okta ahh"..

emang ada yang suka sama kamu mi"?..... kak okta memandangku dengan tatapan sinisnya
"eee...ngeceeee...." aku melempar boneka ke arahnya, kami tertawa lepas,keceriaan begitu membahagiakan.. aku sadar mungkin ini kali terakhirnya aku bisa menikmati obrolan berdua dengan satu-satunya kakakku, keesokan hari kak okta akan diboyong suaminya..


kenangan bersama kakak tercinta, belajar banyak pengalaman darimu.

selamat menempuh hidup baru ya kak, selamat atas kehamilan pertamanya ya..hhmmm..bisa2nya kamu menikah padahal kulia belum kelar, sekarang hamil pula..hhuuuu....... (ngiri.com) hehee

aku mencintaimu, mencintai kalian...