Minggu, 29 September 2013

nasib praktikan "TRAGIS"

..."huhhh....helaan nafas panjang makin nyaring saja menggema di hati, makin hari makin pelik dan semakin membosankan. beginikah nasib praktikan??? dengan tugas seabrek dan rutinitas yang sebenarnya dalam hitungan teori yang kupelajari jauh dari nilai-nilai pembelajaran. well ini dunia sebenarnya, ini realita lapangan yang ada, bahwasanya seorang praktikan harus belajar mengurus urusan paling sederhana sekalipun, dari mengurusi pasien-pasien yang tidak bisa merawat diri mereka sendiri sampai tindakan-tindakan medis lainnya..hhmm... plus belum lagi jika dijuteki dengan perawat senior yang amat JKT (jiwa kongkownya tinggi)..bisa-bisa waktu untuk duduk saja rasanya minim, ini salaaah...itu pun salah...ckckckck

.."huhhh....." tak jarang sekali terdengar keluhan-keluhan negatif yang semakin menambah tekanan. Lahan belajar lapangan berubah menjadi lahan kerja rodi, dari sisi kanan minta tolong ini, dari sisi kiri minta tolong itu, ambilkan ini, ambilkan itu, antarkan pasien ini, kemudian antarkan lagi kesitu...beuuuhhh...

Penuh tekanan bukan?? tragis yah...hehee.. upss...itu jika realita seperti ini hanya diambil dari sisi kiri..perlu diingat kesenangan, kenyamanan, sedih, dan segala hal yang berhubungan dengan perasaan kita sendiri yang mengendalikan nya. Hal-hal yang dijalani dengan penuh keterpaksaan akan dirasa menambah tekanan, dan kamu tau bahwasanya pekerjaan itu pun harus tetap diselesaikan baik senang atau susah, berat atau ringan. keluhan hanya memperburuk suasana, membuat kerdil jiwa kita. Jika pekerjaan diwarnai keluhan hanya menambah dosa dan terasa berat dilaksanakan, tapi jika dikerjakan dengan ikhlas, dengan niat belajar dan membantu orang lain itu balasannya pahala.. keduanya sama-sama capekkan,eits... tapi hasil akhirnya berbeda.

Nasib praktikan memang tragis, dilihat dari jadwal ada shif malam, cus lanjut shif sore capcus besoknya shif pagi lagi...sepulang praktek belum genap meluruskan badan alarm berbunyi untuk giat menggarap tugas...ckckck..tragisnya...

well...inilah dunia pembelajaran, jadwal seperti itu masih layak pakai untuk kalangan mahasiswa, disini kita belajar bagaimana manajemen waktu, bukan hanya jadwal praktek tapi sekaligus harus pandai memanaje jadwal diri, kita belajar bagaimana mengatur waktu dengan baik, sehingga semua terporsir dengan batas yang jelas. dan tubuh punya waktu-waktu tertentu untuk bekerja dan beristirahat. seorang praktikan memang harus diasah agar semakin TRAGIS..."trampil. giat dan Islami"...

"Terampil" dalam segala aspek tindakan medis dan perawatan, trampil dalam softskill, trampil memanajemen diri.

"Giat" dalam belajar untuk memperbaiki sistem yang tak terarah, giat menambah ilmu untuk memperkaya pengetahuan dan memperbaiki keadaan lapangan. Giat menambah informasi tentang perkembangan dunia kesehatan, giat mencari inovasi baru untuk meningkatkan pelayanan kepada pasien.

dan

"Islami" dalam perkataan, perbuatan..membawa semua nilai-nilai islam dalam segala aspek kehidupan,..jika letih itu merupakan ibadah upaya untuk mengumpulkan pahala, ibadah untuk menghapus dosa-dosa, jika ia senang ia bersyukur, jika ia bersedih ia berserah hanya kepada ALLAH.

nice... itulah mengapa seorang praktikan nasibnya harus tragis..yah Tragis..."terampil, giat, dan islami.."


untukmu praktikan : "semoga masa praktek menjadi masa kami untuk semakin menempa diri menjadi jiwa-jiwa yang profesional, mandiri, dan islami".. fastabiqul khairat...untukmu praktikan,..semangattt ^_^V !!!!!


Temanggung, September 2013

terusin baca yuk »»  

Sabtu, 01 Juni 2013

(jangan) be your self !!

rasanya aku pernah baca tulisan pak mario teguh tentang "be your self", nah kata-kata itu tiba2 saja mampir pagi ini.. aku yang sedang dirundung duka cita kerna menikmati kesendirian menjadi sangat sering mikir dari pada bicara, terlalu banyak yang melintas dipikiran ku, hingga terlalu banyak ide yang menguap begitu saja.

aku mulai merencanakan berbagai hal yang sekiranya dapat mengisi waktu ketika aku sendiri, aku berpikir tentang menulis di blog, merancang bisnis soevenir yang masih di awang2, tapi setelah ku timbang2 semua rencana itu pernah ku masukkan dalam draft impian yang sempat berjalan terseok-seok, dan sekarang seperti kegiatan yang hanya hangat di awal semua malah jadi mati suri, aku banyak melupakan agenda rutin yang ku mantapkan dulu, ini buah tak disiplin atau terlalu meremehkan sesuatu atau jangan jangan ini sebagian hanya bunga dari impian orang lain yang berhasil membuat ku kagum dan jadi ikut-ikutan...entahlah...

 "be your self"... rasanya aku tak begitu suka menulis, aku hanya sekedar kagum dengan berbagai karya orang lain yang mampu mengaduk emosi pembaca, aku kagum dengan orang-orang kreatif yang dapat menuangkan kembali ide-ide dalam bentuk tulisan, rangkaian suku kata yang disulap jadi apik dan bermakna, aku sekedar suka dan membuat alam bawah sadarku mengikuti alur tersebut, apa aku suka menulis?? aku rasa tidak juga, buktinya sejauh aku bertekad untuk rutin mengasah kemampuan menulis semua masih stagnan, tak bergerak bahkan begitu datar. "
well apa ini termasuk aku tak menjadi diri sendiri yaa..ketika aku mengikuti jejak orang lain untuk menuai keberhasilan yang sama, aku ingin menjadi termasuk orang-orang yang kreatif mengolah kata, berbagi dalam tulisan yang bermanfaat, aku sering sekali memaksakan diri untuk menulis padahal sebenarnya keinginan itu terlalu sering manjadi lusuh, keinginan tersebut menghilang begitu saja seiring ada hal-hal baru yang menarik hatiku, yah..kekaguman baru pada hal lain..

aku juga suka melihat orang-orang merangkai kerajinan tangan, membuat soevenir semacam bros bros kecil, sampul diari sampai boneka, aku kagum melihat tangan mereka piawai membuat benda-benda baru, sangat cantik dan pastinya sangat bermanfaat, apalagi jika dijadikan sebuah bisnis kecil yah cukup untuk mengasah jiwa entrepreneur, jadilah aku seperti terbawa arus turut mengikuti jejak orang-orang yang menyukai kerajinan tangan, tapi semua itu juga tak berlangsung lama, jika ada hal baru yang lebih menarik hati aku cepat berpaling meninggalkan hal yang baru ku kagumi, apa ini yang disebut tidak "be your self ya"...??

well...pagi ini aku sedang memikirkan hal-hal tersebut, bagiku hal remeh seperti ini bisa jadi amat sangat rumit, itu petanda ternyata selama ini aku belum mempunyai arah yang jelas tentang hal apa yang benar-benar sebaiknya aku kembangkan. ini termasuk tidak "be Your self" kerna aku mudah berpaling hati, nanti suka ini sekian detik kemudian bisa berubah jadi suka itu...dan khawatirnya malah semua tidak terasah secara maksimal.. itu pikiran ku tadi pagi, tapi tiba-tiba saja aku ingat kata-kata mario teguh..( pas kali pak mari masuk dalam pikiranku)..

aku ingat tulisan bahwa "(jangan)be your self" jika ternyata selama ini "your self" sama sekali tidak menaikkan kwalitas hidup anda, jika ternyata "your self" malah cenderung pada hal-hal negatif. hhmm....ini menjadi catatan penting bagi pribadi ku, tak masalah jika kita tidak "be our self", jika sejauh kita ingin memperbaiki diri dengan mengikuti jejak orang lain yang terlebih dahulu naik ke tangga kesuksesan. sejauh kita lebih condong mengikuti hal-hal yang positive, dan ternyata condong pada hal-hal yang positive itu mengasah diri kita sendiri untuk memperbaiki diri, menjadi sepantas-pantasnya pribadi yang berkwalitas, dan bisa hal apa saja, tidak hanya satu kemampuan tapi sampai beraneka ragam keahlian harus kita pahami dan terapkan..dengan demikian be your self kali ini aku terjemahkan dalam kata lain.." jadilah dirimu sendiri, jika menjadi diri sendiri itu meningkatkan kwalitas hidup, tidak terbawa arus keburukan, tidak membiarkan diri jatuh dalam kebodohan"...

"be your self"...untuk tujuan kehidupan sebenarnya. (Adz Dzariyat [51] : 56].

 temanggung hujan...#merindu pada jiwa yang semangat belajar"... duhai diri...bagaimana kabarmu?? jangan-jangan terlalu kagum dengan dunia hingga lupa tujuan sebenarnya".. awal juni, 2013
terusin baca yuk »»  

Senin, 25 Maret 2013

mereka tidak "gila"

pagi megelaaaang...suasana paginya lebih menyegarkan kerna lokasi praktek ku kali ini tumbuh kokoh berbagai jenis pepohonan. segar sekali...pikiran-pikiran negatifpun bisa tersaring menjadi jernih jika tetap bertahan mensyukuri dan menikmati suasana pagi di tempat ini.

Sebelumnya aku praktek di stase gawat darurat, stase yang harus dengan tindakan yang cekatan atas nama nyawa taruhan nya. kali ini aku tetap dalam profesi keperawatanku, mengembangkan lebih dalam lagi kata merawat secara mendalam. Perawat yang tak hanya dapat merawat seseorang secara fisik akan tetapi harus secara holistik. Secara keseluruhan dalam aspek fisik, psikis, spiritual dan semua detail detailnya. well...ini pengalamanku saat pertama sedang praktek di rumah sakit jiwa...disini aku belajar bahwa setiap manusia punya hati, dan punya kewajiban untuk saling menghargai, setiap manusia adalah jiwa yang mempunyai hak yang sama, dan tidak ada kata "gila"...

Jujur untuk pengalaman pertama kontak langsung dengan pasien dengan jenis keluhan yang berbeda membuat aku sedikit cemas, cemas dengan berbagai pikiran yanng terlalu ku besar-besarkan, terlalu sibuk dengan kata bagaimana jika nanti...bagaimana jika nanti begini..begituuu...hhmm...padahal kenyataan nya aku belum mengenal mendalam seperti apa masalah dan lingkungan yang akan mewarnai langkahku kedepan.
Aku sempat mengalami kebingungan tentang masalah utama yang sedang dihadapai pasien, jika di stase klinik dengan keluhan fisik ada data objektive yang kuat yang dapat membatu menegak kan masalah dan jelas penanganan nya, berbeda dengan sakit jiwa/psikis..kita harus secara mendalam dan peka membaca masalah yang tersembunyi,harus pintar membina hubungan saling percaya hingga pasien mau menjadikan kita teman tempat berbagi, dan kita tau permasalahan yang sedang dihadapi.

senyum..sapa salam...

"hal pertama yang membuatku kagum adalah dengan lantangnya mereka memberi salam kepada kita, ditambah senyum polos yang benar-benar terbaca ketulusan nya. "assalamu'alaikum"...itu adalah kalimat salam yang membuat ku berkaca-kaca. aku yang biasanya terkadang lupa dan sering tergolong malu mengucapkan salam terlebih dahulu dibuat sadar mereka yang dengan ceria mengucap salam dengan hangat.
aku yang takut-takut melangkah mendekati langsung dijulurkan tangan penuh pengarapan, seakan menyambut dengan gembira pada kami mahasiswa praktikan yang akan membersamai mereka di beberapa waktu berikutnya.
Aku dibayang bayangi bagaimana jika mereka tiba-tiba mengamuk, tiba-tiba melakukan tindakan yang diluar etika, terlebih aku kaum minoritas di tempat yang semua penghuninya mahluk adam. aku masih dalam paradigma bahwa mereka itu tidak bisa mengontrol diri mereka sendiri, penuh ketidak jelasan dan berambisi melukai orang lain. ahh...tebakanku meleset jauh ...bahkan mereka sama sepertiku...bercerita dan berbagi pengalaman kehidupan. mereka tidak pernah melakukan hal-hal seperti yang ku khawatirkan. mereka seperti teman yang membuat kami saling mendukung, memahamkan aku bahwa mereka sangat butuh motivasi dan butuh tempat berbagi, mereka kaum tersisih dengan sejuta stigma buruk yang membuat mereka cenderung menutup diri.

dari hati ke hati... 
aku harus terlebih dahulu mencintai mereka dengan tulus sebelum memberi perawatan yang maksimal, mereka dapat membaca tingkah kita yang dalam kegamangan atau terlalu kaku, mereka cenderung menghindar dan tertutup jika kita demikian tak benar-benar menyayangi mereka. ini koreksi besar bagi yang mempunyai perawakan nonverbal yang tak ramah, jangankan untuk menggali permasalahan utama biasanya menjawab pertanyaaan saja hanya dengan anggukan kepala, tapi ajaib bagi mereka yang terbaca tulus dan mencintai seperti saudara sendiri mereka dapat merespon dengan leluasa bercerita, dan tentu penuh senyum. dapat terlihat jelas mana yang dipercaya dan tidak dipercaya.
kadang kita terlalu kaku dan terlalu bersandiwara dalam kehidupan, beralasan bersikap demikian baik hanya untuk menghargai orang lain padahal mengapa harus bersandiwara menyayangi, tidak dapat disebut kasih sayang hal-hal yang dibuat-buat, dapat lah terbaca oleh hati nurani mana yang penuh keikhlasan mana yang sekedar sandiwara...

mereka tidak "gila"
tidak bisa dipungkiri masih banyak dilingkungan kita bahwa lebih baik menghidari orang-orang yang berbuat diluar logika, diluar norma, atau bertingkah tak sewajarnya. kita memilih bergabung dalam kelompok yang menjauhi dan tidak ambil peduli, sibuk menceritakan tingkah anehnya, plus memandang dengan tatapan sinis. Jika masih bersikap demikian perlu dipertanyakan letak hati nurani. Mereka tak pernah ingin berada dalam keadaan yang berbeda dan jauh dari kesadaran. tingkah diluar kendali itu dikernakan beban pikiran yang tidak mampu di ungkapkan, kesedihan yang begitu mendalam, putus asa yang tidak berdaya, belum lagi ditambah garis keturunan yang ada riwayat gangguan jiwa. jika keadaan demikian rapuh, hal terbaik yang dilakukan adalah bukanlah tak ambil peduli, justru jika benar-benar diluar kendali perlu kita beri motivasi..langsunglah dibawa ke rumah sakit bukan malah dibiarkan atau bahkan dilepas di jalanan.
mereka juga punya masa depan..
Hal pertama yang membuat mereka ragu melangkah setelah dinyatakan kejiwaannya stabil adalah kemana mereka akan berjalan kedepan nya. siapa yang akan menerima orang-orang yang di cap gila. semua orang seakan takut dan menjauhi, mereka bingung pekerjaan dan masa depan seperti apa yang akan mereka raih. aku mempunyai pasien yang dinyatakan stabil, tapi masih merasa betah berlama-lama di rumah sakit, nyaman bersama para perawat yang senantiasa mendukung. tapi hal ini juga tak begitu baik..ada kehidupan yang cerah yang dapat mereka raih diluar rumah sakit, di sinilah tugas semua lapisan masyarakat untuk mempercayai secara utuh. percaya pada mereka untuk menjalani pekerjaan. jika kita turut memberi kepercayaan dan memberi pekerjaan maka hal itu menjauhkan mereka dari kesia-siaan memendam berbagai beban pikiran, kita membantu mereka untuk mengalihkan hal-hal negative ke arah hal-hal yang produktive.

semoga setelah ini tak ada lagi tingkah menjauhi orang-orang yang berbuat diluar kesadaran, bertingkah tak sewajarnya...mereka juga manusia, punya hati dan ingin juga dihargai...dapat dengan jelas membaca semua tingkah yang penuh sandiwara.

"tak mesti perawat yang merawat mereka, mereka butuh orang-orang yang percaya, mereka butuh orang-orang terdekat dan lingkungan yang dapat menguatkan"..

"jika terlalu sering bersedih hati, merasa sendiri, tak dihargai, bersikap malas, tidak berdaya, tidak punya cita-cita dan harapan, merasa orang lain tak menerima keberadaan diri, merasa penuh kekecewaan dan terlalu sering galau...hhmm...itu semua gangguan jiwa dan obat nya adalah senantiasa mengadu kepada ALLAH, agar menenangkan jiwa yang sedang gelisah.

Setiap orang yang beriman kepada Allah Ta’ala wajib meyakini bahwa sumber ketenangan jiwa dan ketentraman hati yang hakiki adalah dengan berzikir kepada kepada Allah Ta’ala, membaca al-Qur’an, berdoa kepada-Nya dengan menyebut nama-nama-Nya yang maha Indah, dan mengamalkan ketaatan kepada-Nya.

Allah Ta’ala berfirman:
{الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ}
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram” (QS ar-Ra’du:28).


terusin baca yuk »»